Cara Menilai Tumbuh Kembang Anak (Part 1: Pertumbuhan)

Arsip Informasi

Beberapa orang: “Ilaaaaan… kok sekarang kurus banget sih!?”

Saya : *nangis bombay*

_______ xxx_______

Eitttsss tapi itu dulu.. :P. Sekarang udah ngga lagi doong, karena mulai paham konsep tumbuh kembang anak. Saya yakin, beberapa dari kita pastinya pernah mengalami situasi seperti itu. Dan I know, I know.. ngga ada satupun ortu yang nyaman anaknya dibilang terlalu kurus or terlalu gemuk. Bahkan, banyak juga lho ortu yang gampang banget tertekan saat memperhatikan timbangan berat badan (BB) buah hati yang nambahnya seuprit uprit. Hihihi.. saya contohnya *ngacung*. Setiap kali ada yang bilang Ilan kurus, hati saya pasti deh bagai tersayat-sayat sembilu. Syakitttttt banget #uhuk. Berasa jadi ibu yang gagal dan bakal melow melow galaw seharian. Mulai negthink asi ngga cukup lah, ilan stress karena ditinggal kerja lah, sampai alasan yang ngga logis dan relevan: jangan2 saya hamil lagi haha.. ngga nyambung banget apa kaitannya dengan BB Ilan.

Jadiiii, tumbuh kembang adalah serangkaian proses yang ngga bisa dipisahkan satu sama lain. Tapi proses yang dimaksud dan cara menilainya berbeda antara pertumbuhan dan perkembangan. Gampangnya, pertumbuhan itu adalahย  peningkatan ukuran (volume, massa, tinggi, dan panjang) yang dihasilkan dari pembelahan sel dan pembesaran sel dan prosesnya tidak dapat balik (irreversibel). Pertumbuhan juga dapat diukur (kuantitatif). Sedangkan perkembangan adalah proses mencapai kedewasaan. Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan, yaitu pertumbuhan dapat diukur, sedangkan perkembangan tidak dapat diukur. Nah, kali ini saya mau berbagi tentang cara menilai pertumbuhan dulu.

Cara menilai pertumbuhan dan status gizi anak yang paling mudah yaitu dengan mengukur berat badan (BB), tinggi/panjang badan (TB/PB) dan lingkar kepala (LK). Penilaian yang paling sensitif adalah BB, karena BB adalah parameter yang paling pertama turun bila terjadi gangguan pertumbuhan, baru kemudian disusul TB/PB dan LK. Biasanya kan saat kontrol buah hati, orang tua dikasih buku catatan kesehatan anak. Nah di dalam buku tersebut biasanya ada grafik pertumbuhan/growth chart (GC).ย  Selanjutnya data BB, TB/PB dan LK yang diukur tiap kontrol/kunjungan diplot ke GC. GC yang disarankan adalah GC WHO. Pada beberapa buku catatan kesehatan anak yang dibekali dari rumah sakit ada yang tidak menggunakan GC WHO, misalnya GC CDC. Konon, GC WHO ini sampel datanya adalah anak-anak ASI sedangkan GC CDC campuran, sehingga grafiknya sedikit berbeda. Namun kembali ke masing-masing orang tua. Kalau saya pakai GC WHO, dan kalau yang menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS), itu GCnya juga mengacu ke WHO. Untuk GC WHO bisa didownload di sini, dan untuk KMS dapat didownload di sini.

GC WHO ini dibagi lagi berdasarkan jenis kelamin dan usia. Ada GC untuk 0-6 bulan, 0-2 tahun dan seterusnya bisa diliat di link tadi (ngga apal hehe). Jenis penggambaran datanya pun ada dua macam, yaitu dengan persentil dan dengan z-score standar deviasi. Kedua GC tersebut cara membacanya pun berbeda. Oiya, WHO juga mengeluarkan software yang bisa digunakan untuk plot data pertumbuhan dan secara otomatis bisa kita lihat grafiknya. Namanya WHO Anthro. Ini lebih asik dan memudahkan lhoooo (khususnya buat emak yang males macam saya ๐Ÿ˜›), dan juga lebih akurat serta rapih. Softwarenya bisa dilihat dan didonlot di sini yaaaaah. Cara menggunakan WHO Anthro bisa dilihat di postingan ini.

Untuk GC persentil, interpretasinya menunjukkan anak kita berada dalam presentase berapa dibandingkan dengan anak-anak sebayanya. Sepertinya bahasa saya agak belibet :D. Biar lebih mudah, sebaiknya pakai contoh yang real ajah :P. Kita pakai data pertumbuhan Ilan. Nah berikut hasil plotting BB dan PB Ilan menggunakan GC WHO. Jadi untuk BB Ilan bisa diliat di gambar weight-for-age versi manual dan versi keluaran WHO Anthro. Bisa diliat di kedua GC (manual dan WHO Anthro), BB Ilan berada di antara grafik persentil 15 dan 50, naaaaaah kalo manual kan ngga ketauan tuh persentil tepatnya berapa, jadi dibacanya BB Ilan masuk ke persentil 50 (mendekati ke 15), artinya BB Ilan itu termasuk rata-rata (cenderung ke batas bawah ๐Ÿ˜ฆ huhuhu). tapi kalo liat di hasil plot WHO Anthro bisa diliat BB Ilan tepatnya di persentil 20.1, artinya kurang lebih 20.1% anak-anak piyik seusia Ilan BBnya di bawah BB Ilan dan 79.9% anak-anak seusia Ilan BBnya di atas BB Ilan. Sekarang coba dilihat PBnya, PB Ilan ada di persentil 62.5, artinya ada sekitar 32.5% anak-anak seusia Ilan yang PBnya lebih tinggi dari Ilan dan 62.5% anak-anak seusia Ilan lainnya PBnya di bawah PB Ilan. Naaaah gimana? mudah dan gampil kaaan?. Terus kelihatan yah, make software WHO Anthro lebih asik.

1

Grafik BB-umur versi manual (ngeplot sendiri)

WFA p

Grafik BB-umur versi output WHO Anthro

2

Grafik PB-umur versi manual (ngeplot sendiri)

LFA p

Grafik PB-umur versi output WHO Anthro

Nah keliatan kan kalo GC persentil interpretasinya lebih ke arah kuantitatif. Untuk penilaian pertumbuhan yang kualitatif GC yang digunakan yaitu GC z-score standar deviasi. Penilaian pertumbuhan tidak bisa hanya dengan menggunakan data BB/TB/LK saat itu saja (data sesaat). Jadi harus dilihat plotnya selama beberapa waktu kalau bisa sejak lahir, sehingga bisa terlihat trendnya. Sedangkan untuk menilai status gizi dan postur (perawakan) bisa menggunakan 1 data BB dan TB/PB saat itu (sesaat). Status gizi dan postur dapat dinilai dengan membandingkan BB terhadap PB.ย  Berikut tabel cara interpretasi GC dengan grafik z-score standar deviasi. Area hijau artinya dalam batas normal/wajar.

ScreenShot001

Interpretasi GC WHO dan KMS

Panduan dalam melakukan analisis pertumbuhan pada KMS dan GC WHO dapat dilihat pada diagram berikut ini:

ScreenShot040

Baiklah biar lebih nempel dan nampol mari kita praktekan. Saya contohkan plot BB Ilan pada GC WHO. Hasilnya Ilan berada di z-score -0,84. Jadi BB Ilan meski terlihat di hasil plot GC persentil termasuk di bawah rata-rata, tetapi masih dalam batas normal (wajar). Namun pertumbuhan Ilan termasuk kurang baik, karena antara 6 ke 7 bulan BB Ilan sempat mendatar. Pertumbuhan yang baik adalah pertumbuhan yang naik sesuai grafik.

WFA zscore

Grafik BB-umur Ilan hasil output WHO Anthro

Status gizi dapat dilihat pada kurva weight-for-length (BB dibandingkan dengan PB).ย  Terlihat pada grafik di bawah ini, bahwa status gizi Ilan masih dalam batasan baik. Namun pertumbuhannya sempat “tidak baik” karena pernah mendatar kurva BBnya. Jadiiii… bisa bedain kan antara status gizi dan pertumbuhan? so easy right?!

WFL zcsore

Grafik BB-TB Ilan versi WHO Anthro

4

Grafik BB-TB Ilan versi GC WHO manual

Okeeeeh kayaknya sekarang semua udah pinter niiih tentang cara penilaian pertumbuhan dan status gizi. Terus kenapa sih anak ada yang kurus ada yang ndut? Ada yang pendek ada yang tinggi? Iiiiiih pertanyaannya cemen deh! Hehe *sotoy*. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan itu diantaranya genetis dan nutrisi. Jadiiiii, adalah wajar kalau ayahbundanya tinggi besar terus punya baby yang ndut dan tinggi juga. Begitupun sebaliknya. Wajar doooong Ilan punya bodi kurus laaah ayahnya ajah kurus *lirikin si ayah :P*. Tapi pemirsah, selain genetis, nutrisi juga punya peranan penting. Pastikan dulu anak kita mendapat asupan nutrisi yang sesuai untuk pertumbuhannya, baru deh habis itu liat potensi genetiknya. Memang siiih pakai sedikit ilmu terawang hihihi. Prinsipnya ‘buah jatoh ngga jauh dari pohonnya’, meski tetap ada pengecualian di beberapa kasus misalnya ayahibunya pendek tapi anaknya tinggi. Jadi bisa juga lho saat baru lahir sampai 3 bulan posturnya masuk kategori tinggi besar, tp ternyata punya potensi genetik kurus (ortunya kurus), naaah pada suatu saat pola grafiknya akan menurun perlahan menyesuaikan dengan potensi genetiknya. Contoh konkrit lainnya misal si A BB awalnya berada di persentil 15 tapi punya potensi genetik gendut, nah seiring waktu si A akan mengejar ketinggalannya dan mulai naik persentilnya.

Teruuuus kalo misal kaya Ilan tuh, BBnya sempet ngga naik saat 6 ke 7 bulan, itu gimana?. Ya ngga gimana gimana sih :P, kan sudah disampaikan di awal, indikator pertumbuhan bukan cuma BB ajah. Saat Ilan BBnya ngga naik, tapi PB dan LKnya kan tetep nambah. Jadi masih dalam kategori bertumbuh.

Kalau secara teori genetis sudah disingkirkan dan nutrisi sudah mencukupi tapi masiiiiih juga susah naik mungkin karena anak mempunyai metabolisme yang tinggi. Ilan itu kata ayahnya (belum sempet ngecek kebenaran teori si ayah nih), punya metabolisme yang tinggi, salah satu indikatornya mudah berkeringat. Nah tipe anak bermetabolisme tinggi (kata ayahnya Ilan) biasanya mempunyai bodi yang tipe-tipe Ilan gitu deh… kurus haha.. (eittttts Ilan belum masuk kategori kurus yaaaa kalo dilihat dari GC tadi :D). Aktivitas anak juga berpengaruh. Kalau anaknya aktiiiif banget kan kalori yang masuk bisa bisa malah tekor banyakan yang dikeluarkan :P.

Para orangtua seharusnya tidak melulu terpaku pada angka di GC. Data yang sudah diplot di GC sebaiknya diamati sebagai trend. Seperti alur penilaian pertumbuhan di atas. Apabila terjadi kurva yang menukik tajam misalnya dari persentil 93 ke persentil 15, itu harus segera diobservasi ke dokter. Bisa jadi ada silent infection yang harus segera diobati. Konon, apabila kurvanya dalam 1 bulan memotong 2 garis (misal dari persentil 93 langsung ke 15 tadi), itu bisa didiagnosa gagal tumbuh (failed to thrieve). Ini belum sempat saya gugling banyak. Nanti saya update kalo pernyataannya kurang tepat hehe.

Okey, sampai disini dulu. Dilanjutkan ke part 2: Perkembangan. Semoga dengan memahami cara pengisian GC dan berbagai interpretasinya, kita bisa menilai pertumbuhan anak sendiri dan tahu kapan masih dalam taraf normal, kapan harus dirujuk ke fasilitas kesehatan. Semangat jadi ortu yang ngga gampang galau!!

_______ xxx_______
Sekarang…

Beberapa orang: “Ilaaaaan… kok sekarang kurus banget sih!?”

Saya : yang penting sehat

Beberapa orang: “Ilaaaaan… kok sekarang kurus banget sih!?”

Saya : kaaan, ayahnya juga kuruuuuus ๐Ÿ˜›

Beberapa orang: “Ilaaaaan… kok sekarang kurus banget sih!?”

Saya : iya nih, anaknya aktif banget siiih!

Beberapa orang: “Ilaaaaan… kokย  ibunya ngga kurus kurus sih!?”

Saya : *mewek*

๐Ÿ˜›

__________________________________________________

6 thoughts on “Cara Menilai Tumbuh Kembang Anak (Part 1: Pertumbuhan)

  1. wah, bener2 luar biasa bunda yang satu ini. Dari artikel yang saya baca, membuktikan kalau bunda yang satu ini patut menjadi mom teladan…

  2. wah ga tau knp saya blm bisa leave comment di rumah barunya, Mbak.. di sini dulu aja ya.

    Wow, ternyata Mbak Putri update banget ttg perkembangan putranya.. ๐Ÿ™‚

    masa2 ini tak akan terulang. tulisan ini akan menjadi harta berharga di masa yg akan datang, buat Ilan, dan buat ibunya ๐Ÿ™‚

    Semoga sehat selalu, Dear Dylan.. ๐Ÿ™‚

Leave a comment