Akhir-akhir ini beberapa teman mulai bertanya-tanya ke saya tentang MPASI *uhuk. Kalau eyangnya Ilan a.k.a Umi saya bilang sih, saya itu bisa teorinya aja tapi prakteknya mengharukan :D. Ya Alhamdulillah deh Ums masih ada bisanya…
Oke, kembali ke judul. Berhubung hampir semua yang nanya ke saya itu selalu diawali dengan: “pertama kali enakan buah, sayur atau beras dulu ya?” kayaknya seru juga nih pertanyaan itu ditelaah lebih mendalam #apaseh. Nah biar saya juga ngga lupa dan untuk bekal saya menghadapi adiknya Ilan nanti (alesannya itu mulu!), berikut ini coba saya tuliskan hal-hal penting apa aja sih yang terkait dengan awal MPASI. Based on my experience yah!
Untuk menjawab pertanyaan mana yang pertama, buah atau beras/serealia, harus diputuskan dulu untuk menganut metode MPASI yang mana dan bagaimana karena berkaitan. Sebetulnya bisa juga disebut aliran, ah tapi sebut metode lebih ilmiah yeee. Sejauh ini, saya simpulkan sendiri, setidaknya ada 3 metode populer pemberian MPASI yaitu: menganut WHO, Food Combining (FC) dan ala Baby Led Weaning (BLW). Pemilihan metode ini nantinya akan berdampak ke cara pemberian dan jenis makanan apa yang pertama kali dicobakan. Saya coba bahas singkat masing-masing metodenya.
Metode WHO bisa dipelajari dengan mengunduh pedoman MPASI WHO. WHO menitikberatkan pada keragaman pemberian makanan sedini mungkin diantaranya pengenalan daging dapat dimulai sejak usia bayi 6 bulan. Tujuannya untuk meminimalisir kekurangan zat besi pada bayi-bayi ASI. Makanan yang dikenalkan pertama kali bebas, boleh apa saja. Namun, disarankan untuk memperkenalkan serealia terlebih dahulu karena dinilai lebih high calorie. WHO juga menyatakan untuk memberikan makan dengan cara responsive feeding, jadi bayi diajak fokus untuk menikmati makan bukan dialihkan dengan kegiatan lainnya seperti sambil jalan-jalan dan nonton tv. Tekstur makanan ditingkatkan secara bertahap sampai anak siap untuk memulai table food.
Metode populer yang kedua, yaitu FC. Saya kurang paham banyak tentang FC. MPASI ala FC difokuskan pada jenis makanan dan kombinasi antar jenis makanan. Salah satu buku resep makanan bayi ala FC yaitu bukunya pak Wied Harry. Jadi, untuk MPASI ala FC, makanan yang dikenalkan pertama kali adalah buah. Alasannya, buah itu mirip sama ASI, makanan setengah jadi karena mengandung enzim. Dengan memberikan buah di awal MPASI, diharapkan bayi tidak terlalu kaget dengan perubahan dari yang biasanya mencerna makanan cair (ASI/susu) ke makanan padat. Prinsip FC lainnya yaitu pada kombinasi makanan. Pati dan protein (khususnya hewani) tidak boleh digabung karena enzim yang dibutuhkan untuk mencernanya berbeda. Jadi pati cocoknya digabung denga sayuran, begitu juga sayuran cocok dengan protein. Menurut FC, makan buah sebaiknya pada keadaan perut kosong. Jadi contoh jadwal MPASI ala FC biasanya menempatkan buah di pagi hari.
Metode yang terakhir yaitu BLW. Metode ini menitikberatkan pada pembelajaran ketrampilan makan pada bayi. Jadi bayi dilatih makan sendiri tanpa disuapi. Para pencetus BLW tidak begitu memusingkan jumlah makanan yang masuk, mengingat usia 6-12 bulan makanan padat hanyalah pendamping ASI (ASI masih yang utama). Jenis makanan yang dicobakan pertama kali pun bebas. Biasanya yang lunak, sehingga mengurangi resiko bayi tersedak. Orang tua harus mengawasi saat bayi belajar makan, dan harus pintar membaca sinyal dari bayi bila bayi tersedak. Beberapa testimoni dari pelaku BLW biasanya merasakan anak menjadi lebih mandiri dan saat sudah menguasai ketrampilan makan dengan baik, anak tidak canggung ikut duduk bersama orang tuanya di meja makan. BLW ini juga bertujuan agar anak tidak keenakan makan makanan yang dihaluskan. Di Indonesia sendiri, kabarnya IDAI belum memberikan restu pada metode ini karena dinilai memiliki resiko tinggi yaitu bayi tersedak dan kekurangan gizi karena jumlah makanan yang masuk kemungkinan besar lebih sedikit dari porsi makan bayi yang seharusnya.
Berikut tabel beberapa pendapat terkait MPASI, mana makanan yang sebaiknya diberikan pertama kali kepada bayi. Sebetulnya ada juga sih yang menyarankan daging dikenalkan lebih dahulu karena mengandung sumber zat besi yang banyak dan mudah diserap, contohnya La Leche League. Untuk bahan bacaan bisa cek di sini. Nah tabel di bawah ini saya coba rangkum yang sekarang ini masih populer digunakan sebagai makanan pertama bayi, khususnya di Indonesia.
Saya sendiri *ehm* menggunakan semua metode :P. Awal MPASI Ilan saya kenalkan dengan buah ala FC, karena menurut saya logis juga nih mengaitkan buah dan enzim. Seminggu pengenalan buah dan tidak ditemukan keluhan/masalah berarti saya beralih ke serealia. Rencananya untuk boost BBnya Ilan juga, meski buah juga ada sih yang bisa boost BB, tapi saya prefer serealia plus dicampur daging ala saran WHO (hihihi.. *gak konsisten). Naaah tidak puas hanya dengan cara nyuapin Ilan, saya pun mengenalkan BLW juga ke Ilan. Hanya saat saya di rumah, karena eyangnya Ilan sudah dengan tegas bilang: katakan tidak pada BLW! Hehe…
Pada dasarnya semua prinsip MPASI sama. Memberikan yang sebaik mungkin untuk bayi. Semua metode ditujukan untuk kebaikan bayi. So, monggo para orang tua untuk menentukan mau menganut kemana. Atau mau buat metode sendiri juga boleh kok. Pokoke your baby your way lah! Makanan apapun yang dikenalkan pertama kali bebas bisa apa saja. Mau buah dulu ala FC, atau bebas ala WHO dan BLW, not so principal. Sebagai bahan bacaan bisa coba cek di sini, ini, trus yang ini dan ini. Trus join milis mpasirumahan dan grup di FB Healthy Homemade Baby Food.
Yak, segini dulu point of view saya tentang metode MPASI. Masih banyak sih pertanyaan-pertanyaan terkait lainnya yang belum sempat saya cantumkan disini. Insya Allah di posting berikutnya. Salam semangat untuk semua pejuang MPASI!!
Baca juga tulisan saya lainnya terkait MPASI :
//