Sebelumnya di Part 1 saya sudah cerita in brief tentang cara menilai pertumbuhan menggunakan growth chart WHO. Nah kali ini saya coba sedikit memberikan gambaran tentang cara menilai perkembangan anak. Btw, jauuuuuuh sekali tanggal terbit dengan part 1-nya nih :D. Ketauan malesssss…
Perkembangan anak adalah suatu proses pencapaian, merupakan perubahan kualitatif sebagai hasil kombinasi pembelajaran, pengalaman dan kematangan. Jadi bedanya dengan pertumbuhan yaitu kalo pertumbuhan menunjukkan pertambahan ukuran (kuantitatif dan bisa diukur). Perkembangan pada anak biasanya disebut juga sebagai developmental milestone.ย Developmental milestones adalah satu set kemampuan yang harus dikuasai anak pada rentang usia tertentu. Sengaja kata rentang saya bold karena kadangkala terjadi kesalahan persepsi pada beberapa orang tua yang menganggap perkembangan itu sudah pasti pada usia tertentu. Misalnya duduk harus bisa pada 6 bulan, padahal kemampuan duduk beragam tiap anak mulai 4 – 9 bulan (mengacu WHO). Perkembangan anak meliputi:
- Motorik kasar (gross motor)
- Motorik halus (fine motor)
- Bahasa (language)
- Intelektualitas (cognitive)
- Sosial adaptif
Cara untuk menilai perkembangan buah hati dapat dilakukan oleh orang tua di rumah menggunakan formulir Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Naaaaah formulir ini penggunaannya disesuaikan dengan usia anak. Untuk lebih jelasnya dapat membuka web http://tumbuhkembang.net/. Di web itu dijelaskan dengan detail cara penggunaan formulir KPSP dan juga bisa donlot formulirnya sesuai usia anak kita.
Ada beberapa sumber lain yang instrumennya bisa kita gunakan untuk menilai tumbuh kembang anak kita. Misalnya saja check list yang dikeluarkan oleh CDC yang bisa didonlot di sini dan sini. CDC juga memberikan referensi alat skrining dari berbagai sumber yang bisa kita donlot di sini. Hmmmm.. CDC ini murah hati banget deh.. silakan saja kunjungin halaman donlot free materialnya. Buanyak referensi dan tools yang bisa kita dapat gratissss.
Selain tools skrining di atas, ada juga beberapa inormasi tentang perkembangan anak yang bentuknya lebih menarik seperti tabel ataupun grafik. Seperti halnya growth chart, WHO juga mengeluarkan chart yang bisa diisi untuk menilai milestone anak kita masih sesuai rentang atau tidak. Milestones chartnya WHO dapat didonlot di sini. Sayangnya WHO hanya menyediakan chart yang berisi 6 macam motorik kasar. Bagi pengguna software WHO Anthro bisa juga lho diinput secara digital datanya. Berikut gambar milestone chart WHO:
Beberapa contoh developmental milestone table/chart lainnya :
Sumber gambar : ctsmed.blogspot.com
Sumber gambar : www.cdc.gov
Sumber gambar : www.ej2hosting.com
Satu hal super penting yang harus diketahu para orang tua adalah, tumbuh kembang anak itu unik dan spesifik bagi setiap anak baik itu pertumbuhannya maupun perkembangannya. Jangan sekalipun membanding-bandingkan. Pertumbuhan dan perkembangan juga bukan kompetisi yang harus dilombakan. Hanya saja, sebagai unit terdekat dan paling mengerti anak, orang tua seyogyanya mengetahui apabila ada penyimpangan tumbuh kembang. Apabila terjadi penyimpangan tumbuh kembang dan hal tersebut terdeteksi dini, maka akan lebih mudah untuk dilakukan terapi dan mengembalikan tumbuh kembang anak sesuai track dan usianya. Hal terpenting yang dapat dilakukan orang tua adalah memberikan stimulasi yang sesuai dengan usianya. So, mengutip salah satu slogan CDC: Learn the signs. Act Early! Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat.
Terimakasih linkback untuk KPSPnya. ๐ Lebih banyak yang mau memperkenalkan metode sederhana ini kepada masyarakat akan lebih baik. Salam
Wah, harusnya kami (orang tua) nih yang berterima kasih sama dr agus. Websitenya sangat bermanfaat ๐
Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTKA) memang dimaksudkan untuk orangtua agar bisa mengawal anaknya bertumbuh kembang. Saya cuma merupakan bagian sistem yang punya kewajiban menyampaikan itu. Di wilayah binaan saya sendiri Tumbuh Kembang belum seberapa diminati. Orangtua disini baru ngeh betapa ruginya kalo anaknya gizi buruk. Beberapa malah belum sadar. ๐ Kebetulan saja media blogging bisa dimanfaatkan untuk itu.
salam kenal mba Putri ๐
waaah keren banget kajiannya ini… sebagai calon ibu dan sebagai prajurit kesehatan yang baik wajib memahami soal beginian ya mba.. ๐
saya izin re-blog yaa sebagai pengetahuan buat yang lain juga ๐
terimakasih..
Halo mba Yanti!
Monggo mba, terima kasih sudah berkunjung yaaaa ๐